Thursday, November 15, 2012



Mengapa Tanggal 27-28 Januari Dihindari Soeharto?






SELAMA berkuasa memimpin negeri ini, ada tanggal-tanggal tertentu yang kosong alias tidak ada kegiatan atau aktivitas. Apakah tangal-tanggal tertentu itu sengaja dihindari oleh Soeharto, atau ada sebab lain, misalnya Soeharto berhalangan karena sakit? Tak ada secuil penjelasan di buku Jejak Langkah Pak Harto.

Berdasarkan catatan atau dokumentasi yang saya miliki, sejak tahun 1974 hingga 1993 ada hari-hari yang kosong dari kegiatan. Misalnya, tanggal 27 Januari 1974, 27 Januari 1976, 28 Januari 1977, 27 Januari 1978, 28 Januari 1979, 27 Januari 1980, 28 Januari 1981 dan 28 Januari 1982, 27 Januari 1990, 28 Januari 1990, 27 Januari 1991 dan 28 Januari 1992. 

Berikut jejak-jejak Soeharto:

27 JANUARI 1989: Tak ada catatan kegiatan yang dilakukan Soeharto.

28 JANUARI 1989:
Presiden Soeharto memahami dan menghormati keputusan yang diambil Pangeran Sihanouk yang membatalkan kunjungannya ke Indonesia dalam rangkla JIM II. Pemimpin kelompok perlawanan Kamboja itu sedianya akan datang ke Indonesia 19-21 Februari. Tetapi, karena sesuatu hal, maka ia tidak jadi datang ke negeri ini. Informasi soal pembatalan kedatangan tersebut dilaporkan Menteri Luar Negeri Ali Alatas dan Menteri Sekretaris Negara, Moerdiono kepada Presiden Soeharto.


27 JANUARI 1990:
Tak ada catatan kegiatan yang dilakukan Soeharto pada tanggal tersebut.


28 JANUARI 1990:
Tak ada catatan kegiatan yang dilakukan Soeharto pada tanggal tersebut.


27 JANUARI 1991:
Tak ada catatan kegiatan yang dilakukan Soeharto pada tanggal tersebut.


28 JANUARI 1992:
Tak ada catatan kegiatan yang dilakukan Soeharto pada tanggal tersebut.


27 JANUARI 1993:
Presiden Soeharto menghadiri acara pembukaan KTT ke 4 Asean di Singapura. Ia bergabung dengan para kepala negara dan kepala pemerintahan Asean seperti Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei), Presiden Corazon Aquino (Filipina), Mahathir Mohammad (PM Malaysia), PM Anand Panyarachum, PM Goh Choh Tong, PM Rabbie Namaliu (PNG). Dalam sambutannya Soeharto mengatakan, “Kita semakin saling tergantung dan berbagai masalah saling mengkait. Kita tidak dapat berdiam diri dalam menghadapi situasi tersebut. Kita harus secara aktif ikut menyelesaikan segala permasalahan itu. Di forum internasional kita harus menyatukan dan memperkuat posisi dalam menghadapi dan mendorong penyelesaian Putaran Uruguay dengan cepat, sukses dan adil.”


28 JANUARI 1993:
Presiden Soeharto dan Ibu Tien, tiba kembali dari KTT ke 4 Asean di Singapura. KTT ini menghasilkan tiga dokumen, dua diantaranya menyangkut bidang ekonomi.

Karena kesehatannya yang memburuk Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di Jakarta Dan anehnya ketika soeharto, mantan penguasa orde baru meninggal tgl 27-01-2008 pukul 01.10 siang                
who knows..........



No comments:

Post a Comment